Monday, March 8, 2010

Landrover Series I...Sang Legendaris...Bung Karno pun menaikinya

 

Ini adalah gambar saat Bung Karno..berjalan dengan Landrover Series 1 di Yogyakarta. Entahlah tahun berapa yang pasti Presiden Soekarno pernah menggunakan mobil landrover series ini sebagai mobil dinasnya layaknya Presiden Soeharto dengan Jip Mercy E280nya. Usut punya usut landrover  dengan plat AB ini masih ada dan bermukim di keraton kesultanan Yogyakarta. Mudah-mudahan dalam kondisi hidup. Keep The Legend Alive.....This photo is a heritage for landy community.

Tuesday, February 9, 2010

Cengek Beleum...Sang Landy Short Canvas thn 61 "nu can baleg"



(Bagian 2 - Sambungan dari Cerita sebelumnya)

Inilah tampilan Landy tercinta "Cengek Beleum"....Cukup 3 bulan pengerjaan yang dilakukan di Bengkel Disna Motor, Klender Jakarta untuk merombak eksterior dan interior, menyetel mesin, cat, plus ganti parts2 macam radiator Series 3, kelistrikan dll untuk kemudian dilanjutkan di Bandung untuk buat Roofrack dan pasang bullbar di Bengkel Kang Hanung-dedengkot landy,di jl Sayuran,Kab. Bandung. Total kurang lebih restorasi ini menghabiskan sekitar 18 jutaan lebih...Hmm lebih mahal daripada pas belinya ternyata...Dan saat majang fotonya setelah keluar bengkel di Facebook..ada salah satu pecinta Landy yang menawar mulai 18 juta sampai 22 Jt..Dalam hati sayang....Belum disiksa...


Memang pesona Landy bisa membuat orang-orang melirik mobil ini dan juga sang Supir...Pernah saat pulang kuliah dan kondisi jalanan Macet...Mobil yang dulu penuh coretan tandatangan temen sekampus ini diketawain dan digodain oleh Cewek-Cewek Bandung..Tapi walau diketawain, gerombolan geng Cewek tersebut "ngasih" acungan Jempol dan dapat "kiss bye". Hehe...Adalagi Bapak-bapak yang umunya pake Jip macam Suzuki atau Toyota Hardtop yang terkadang mengklakson atau terpesona. Cuma selain mempesona, mobil ini bisa dikategorikan mengesalkan bagi yang kurang memiliki kasih sayang yang tulus..Hahaha

Terus, nyetir landrover itu memang harus pake hati dan perasaan, kalo lagi ga mood, sebel atau "panas" liat angkot-angkot di bandung pada ngetem n suka bikin macet bakalan ga tentram pas nyetirnya. Udah setir masih steering by power yang membutuhkan otot kuat untuk parkir, apalagi paralel...uggghh, sebelum pergi mesti rutin cek air, oli, dll, kadang-kadang wiper macet pas ujan, belum lagi embunnya yang bikin ga bisa liat spion di depan kap, mana stater kadang suka penuh perjuangan ngidupinnya kalo ga setiap hari dipanasin alamat sedot bensin biar naek ke karburator, belum lagi tetesan oli dibawah...ckckc...Hmmmff cuma itulah Landy..dengan segala problematika dan kekhasan Landrover ala Inggrisnya...Mobil ini memang beneran legenda...Tinggal gimana pemiliknya....."Landy Aing Kumaha Aing"

Plus klo belum sehat nih Landy pantas buat di tempel  stiker "Landy Aing Can Baleg" kaya bgini...Biar "Baleg"..So.."Keep The Legend Alive"

Monday, February 8, 2010

Hanif Syahbandi, Menuju Pemain Profesional via Manchester United Training Camp

 
Setelah bosan mendengar dan membaca kegagalan dan keterpurukan prestasi sepakbola Indonesia  serta rentetan berita buruk sepakbola lainnya di Indonesia mulai dari masalah wasit, suap, kerusuhan suporter dll,.Secercah harapan mengenai sepakbola Indonesia masa depan mulai ada setelah mengetahui seorang bocah 13 tahun asal Indonesia, Hanif Sjahbandi menjadi salah satu pemain terbaik di usianya saat melakoni latihan di  MU Training Camp, Juli 2009.
Sebelum petualangannya di Manchester United diketahui, ternyata Hanif memang seorang calon pesepakbola masa depan yang pantas diorbitkan setelah sebelumnya menjadi Pemain Timnas U-13 AFC Cup di Sabah Malaysia dan mendapatkan penghargaan sebagai salah satu pemain terbaik di kompetisi tersebut hasil pilihan AFF (Asean Football Federation).

Untungnya Hanif pun didukung Sang Ibu untuk bisa berprestasi sehingga, Orangtuanya pun mendaftarkan Hanif  di MU Training Camp, dan saat itu hanya ada dua orang dari Asia. Hanif pun terpilih menjadi siswa terbaik di kelompok umur 12 tahun dan diundang untuk hadir pada World Skills Final  yang digelar 31 November-5 Desember 2009.

Hanif sendiri merupakan produk dari SSB Two Touch Football Academy, Bekasi Jawa Baratd an bersekolah di International Islamic Secondary School Jakarta. Menurut Direktur Media PSSI, Yosef Tor Tulis yang juga Project Officer Timnas U-13, "Tubuhnya kecil, tapi wawasan dan kepribadiannya serta tekniknya baik. Di Sabah, dia main sebagai Center Back, tapi dia juga bisa dipasang sebagai Striker atau Gelandang Serang karena punya naluri tinggi dan mampu membaca pemainan dengan baik".

Menurut Ibunya, Tia Aryasyah, "Saat di Inggris saya bahkan sempat mendapatkan tanggapan baik dari salah satu sekolah disana setelah tahu Hanif ikut World Skill Final". Nampaknya keseriusan dan konsistensi dari sang anak serta bimbingan orangtua untuk menjamin sekolahnya dan mengasah skillnya di Inggris patut diberikan kredit namun kita berharap Hanif dapat berkembang baik  bahkan kalau bisa mendapatkan kontrak ketika usianya sudah mencukupi. Sebagai info, pemain di Inggris akan diberikan kontrak resmi apabila sudah sudah berusia 17 tahun, dan untuk bisa main di Liga teratas, minimal Timnas asal negara pemain harus ada di 70 besar dunia dan sang pemain bermain 25% dari total keseluruhan pertandingan timnas selama 1 tahun. Semoga saja saat Hanif sudah siap menjadi pemain profesional di Inggris, peringkat FIFA timnas Indonesia tidak lagi diposisi 136 (posisi terburuk) per Februari 2010.
 
Nah, dengan harapan yang tinggi dan bangga atas prestasi Hanif, serta mulai majunya industri sepakbola dalam negeri, sudah saatnya PSSI mau dan sadar untuk mengutamakan pembinaan usia dini dengan konsisten dan terdata. Janganlah bermimpi untuk membuat Piala Dunia yang pada akhirnya menjadi proyek buang-buang duit. Bayangkan 15 Milliar hanya untuk menggaji konsultan asal Perancis untuk menggolkan impian menjadi host Piala Dunia. Bayangkan apabila 15 milliar itu untuk membangun diklat-diklat didaerah , mengontrak pelatih handal khusus untuk pemain muda dan menghidupkan kompetisi yang sejalan dengan klub mulai level U-15,U-17,U-19 layaknya Beretti dan Primavera di Italia. Kontraklah pelatih senior/direktur teknik kualitas tinggi dengan lama kontrak yang panjang, yang mau berkeliling Indonesia memantau pertandingan antar kampung, antar SSB, antar diklat-diklat didaerah dan pantau potensinya dengan serangkaian test mental, teknik, fisik dll lalu kirimkan atlet mereka ke klub-klub di Eropa macam Belgia atau Belanda, Asia seperti Jepang atau Korea untuk dibina dan dimatangkan yang dijamin oleh Pemerintah lewat beasiswa Atlet Potensial & Berprestasi.


Maka, dengan pola tersebut bukan tidak mungkin Hanif Hanif lainnya akan bermunculan dari segala penjuru wilayah Indonesia, yang percaya bahwa dari Sepakbola mereka bisa hidup, dan dijamin pemerintah. Iri rasanya melihat level klub seperti MU Soccer School atau bahkan timnas Singapura , Thailand, Malaysia memiliki tempat latihan yang memadai dan mampu mendatangkan klub-klub ternama serta timnas level dunia sementara timnas Indonesia hanya ujicoba dengan klub-klub lokal semenjana. Oleh karena itu, Sepakbola Indonesia berbenahlah!Bangkit dari usia Muda untuk berjaya di masa depan!Benahi Infrastruktur serta kualitas Kompetisi agar berjaya minimal dikancah Asia. Kami Suporter Indonesia telah lelah menunggu prestasimu! Bangkit Sepakbola Indonesia!

Wednesday, January 27, 2010

Beli Landy 14 Juta dibawa Bandung Jakarta 6 Jam




Landrover..bicara brand landrover pasti semua dah mengakui kehandalan kendaraan segala medan yang edan "bangeddd" ini buat diajak adventure. "Per-Landy-an" saya ini dimulai medio Juli 2009 disaat baca iklan di koran PR (Pikiran Rakyat) Bandung yang menjual Landy ini diharga 15 juta rupiah..Waaaw setara sebuah motor Vario hee...Disusurilah daerah Bojongloa, Buahbatu lokasi Mewah (Mepet Sawah) sekitar STT Telkom dimana juragan mobil tinggal. Pas ngeliat wawhhh...Menyedihkan kondisinya..Tapi harga yang murah bener-bener bikin tangan ini cepet-cepet pengen kasih uang DP 1 jt yg sengaja dibawa. Tanpa pengetahuan Landy baik dari segi mesin, surat2 dan tetek bengeknya dimulailah kenekatan saya. Boro-boro test drive..itu mobil langsung di DP 1 juta..Daripada diembat orang lain. Tau sendiri Bandung Tea Landy Maniacnya banyak pisan. Dalem hati...Wah bakalan punya mobil sendiri "Landrover Series II Tahun 1961"..



Inilah kondisi saat ditemukan teronggok...

Alhasil, besoknya sore menjelang magrib diiringi hujan rintik-rintik pada hari itu test drive pertama saya sekitar persawahan buat uji performa. Hmmm..Setir berat, wiper ga ada, canvas bocor, indikator semuanya ga nyala, 4x4 aktif hanya belakang, eksterior hancur, apalagi interiornya...parahhhh..Surat-surat pun mati 8 tahun dari tahun 2001. Mesin pun setelah diusut ternyata sudah diganti orisinil Series II Tahun 1967. Lebih muda 6 tahun dan lumayan ga berisik.

Pas dibawa ke pulang ke kosan...Mogok dong!haha..untungnya pa satpam siap sedia membantu dan untungnya posisi kosan ada di atas jadi tinggal "mudun" ke bawah dan siap2 masukin gigi 2...Krek krek krek...Gas Pool! Jalannnnnn!haha pengalaman menarik

Suatu saat pas mu jalan ke rumah nenek di daerah Kopo. Mobil ini bener-bener nyusahin orang. Baru belok tubagus ismail, didepan pasar mati..untungnya pas turunan, saat belok ke arah Dipati Ukur..Pintu sebelah kiri kebuka otomatis wakwawww..untungnya ga kena motor dan ditutup kondektur Damri Dipati Ukur - Jatingangor..."kade kang, eta pintu na dikonci atuh"...dalem hati dikonci sih pa cumaa mobil ini antik bin ajaib jadi wayahna wee,..

Pas menuju Gasibu, seperti biasa mesin mati..mungkin kurang lama panasinnya..butuh bantuan tukang parkir untuk ngedorong dan untungnya lagi turunan alias mudun. Alhamdulillah sampe rumah nenek ga ada masalah dan nenek pun dibuat kaget karena mobik ini tiba-tiba hadir di halaman depan rumahnya. Hehe ternyata sang cucu yang bawa mobil ini membuat ingatan nenek tentang mobil kakek jaman dulu membekas kembali. Tenyata..jaman dulu..Bapak - panggilan yanu untuk Kakek...punya Landrover Long Hardtop dari Angkatan Udara. Ckckckckc.....


Dengan modal hanya mengganti aki saja, dan cadangan air di botol aqua besar sebanyak 10 buah. Niat saya bawa mobil ini ke Jakarta bersama sodara via Tol Cipularang terlaksana. Meskipun sempat masalah di karburator dan mesin dimana pas jalan dari gigi 4..pindah gigi 3...pindah gigi 2...sampe pindah ke gigi 1 digas ga ada tenaganya. Dari km 90 sampe km 65, Mobil ini jalan dipinggir dengan kecepatan 20km/jam plus batuk-batuk. Akhirnya karena pas digas dah ga ada tenaga, kita berhenti, berdoa, dan.... sedot filter bensin, n diemin sebentar.

Fiuuuhh.....Akhirnya bisa jalan dengan lama waktu jalan Bandung Jakarta 6 jam, dan kondisi mobil saat sampe dirumah berisik edan, grotak grotak grotak.....karena knalpot bocor, karburator ngadat dan sgala indikator mati. Bahkan untuk cek bensin pun saya sedia lidi hahaha....Dan akhirnya pun si Landy masuk garasi bengkel Disna Motor di bilangan Klender.



(bersambung)

Landy Aing Kumaha Aing